Comeback Menjadi Blogger

Setelah 2019, rasanya sudah terlalu lama aku tidak ngerandom di blog. Padahal dulu blog ini adalah tempat paling aman buat curhat, nyampah pikiran, atau sekadar nulis hal-hal yang absurd tapi melegakan. Tapi makin ke sini, kok aku ngerasa tulisan-tulisan lamaku makin nggak banget. Cringe, bahkan buat diriku sendiri. Akhirnya, postingan-postingan itu kuungsikan ke dalam draft. Anggap saja mereka pensiun dini.

Blog ini dulunya blog apa? Ya… blog aja. Arah dan identitasnya masih senasib sama anak kos minggu ketiga bulan berjalan: bingung dan nggak jelas arah. Awalnya sempat terpikir pengin dijadikan blog guru, tapi akhirnya kuputuskan untuk ngalah. Soalnya sudah ada https://pakgurumaur.my.id buat menampung cerita-cerita guru. Biar gak rebutan panggung.

Terus blog ini mau dibawa ke mana? Ke hatimu? Eh, enggak ding. Masih dicari arahnya. Tapi kalau harus meneruskan isi sebelumnya, kemungkinan besar blog ini bakal cocok buat ngebahas hal-hal berbau lifestyle, life hack, life crisis… ya pokoknya semua hal tentang life-life-an.

Gara-Gara Haris


Salah satu alasan kenapa aku tiba-tiba ingin comeback ke dunia blog adalah karena Haris. Siapa Haris? Dia blogger yang tulisannya belakangan sering lewat di linimasa. Tulisannya ringan tapi nyantol. Rasanya kayak ngobrol sama temen tongkrongan yang suka nyeletuk tapi dalam. Dari situ aku kepikiran, “Kenapa nggak mulai nulis lagi, sih?”

Dan pas sadar, usia udah 33 lagi. Kalau dulu nulis blog cuma modal kopi dan sinyal tetangga, sekarang nulis blog sudah harus pakai niat dan niat kedua. Usia 33 tuh semacam pertigaan hidup—mau lanjut seriusin passion, atau menyerah dan langganan video motivasi YouTube? Aku pilih yang pertama.

Kalau Mager, Ya Pakai AI

Terus terang, salah satu motivasi kuatku buat balik ngeblog tuh karena sekarang ada AI. Iya, kalau dulu males nulis yaudah, blognya tumbuh sarang laba-laba. Sekarang? Males nulis tinggal ketik: “Tulisin dong artikel tentang...”

AI tuh kayak temen seperjuangan, bedanya dia nggak pernah ngeluh dan bisa nulis panjang tanpa minta kopi. Tapi jangan salah, walaupun AI bisa bantu banyak, tetep aku yang jadi kurator ide, gaya bahasa, dan sentuhan pribadi. AI itu semacam asisten pribadi, bukan pengganti diri. (Tapi kalau lagi bener-bener mentok, ya udah... aku anggap dia ghostwriter sementara, wkwk.)

Tulisan ini ya sebagian kubuat pakai AI biar panjang.

Blog Ini Eksperimen

Jadi aku anggap blog ini sebagai ladang eksperimen. Isinya bisa apa aja. Bisa resep masakan, bisa tips hidup hemat, bisa juga cerita tentang kehidupan yang absurd tapi relatable. Bahkan aku kepikiran bikin satu kategori khusus buat ngebahas dunia per-blog-an itu sendiri. Blog ngebahas blog. Meta banget, kan?

Nah, berikut ini beberapa hal yang lagi aku eksperimenin:

1. Adsense

Aku lagi nyobain daftarin blog ini ke Google Adsense. Awalnya sempat ditolak mentah-mentah. Alasannya? Entahlah. Mungkin karena desain blogku belum cakep atau karena kontennya belum cukup. Tapi sekarang sudah kuperbaiki dan lagi nunggu hasil review ulang. Kalau diterima, bakal jadi bukti bahwa blog personal dengan semangat 33 tahun bisa tetap monetize-able. Walaupun aku sadar, adsense bukan jalan ninja untuk kaya. Tapi minimal bisa buat nambahin saldo e-wallet.

2. Search Engine Indexing

Ini yang bikin kesel. Beberapa postingan terakhir belum juga keindeks Google. Padahal udah aku pastikan nggak copas, nggak spammy, dan nggak berisi curhatan patah hati yang berulang. Aku masih mencari tahu apa yang salah. Blog ini jadi tempat eksperimen juga untuk mempercepat indeks. Apakah dengan internal link? Backlink? Atau harus upload foto kucing biar lebih SEO-friendly?

3. Spam Score

Spam score blog ini lumayan tinggi, sekitar 44%. Baru pasang domain, tapi kayaknya udah banyak hutang dosa digital. Aku nggak tahu kenapa bisa segitu, tapi katanya itu karena domain pernah dipakai sebelumnya atau ada link keluar yang mencurigakan. Sekarang aku coba bersihin pelan-pelan. Semoga bisa turun, biar reputasinya di mata Google jadi lebih kinclong.

4. Page One

Harapan tertinggiku? Tentu saja bisa masuk halaman pertama Google. Bukan buat pamer, tapi semacam pembuktian bahwa aku masih bisa bersaing di antara lautan konten digital hari ini. Apalagi semua postingan sekarang sudah aku kasih sentuhan SEO, termasuk riset keyword pakai Ubersuggest. Doain ya, semoga bisa nyangkut di page one. Kalau bisa dapet traffic organik, kan makin semangat nulisnya.

Ayo Nulis Bareng

Blog ini juga kubuka buat kamu-kamu yang pengin nulis sebagai guest post. Syarat dan ketentuannya sudah aku cantumkan di bagian footer. Sumpah nggak ribet. Siapa tahu tulisanmu bisa dibaca banyak orang dari sini, dan kamu jadi ikut termotivasi buat ngeblog juga.

Aku percaya, semangat nulis itu bisa menular. Sama kayak Haris yang berhasil bikin aku bangkit dari tidur panjang dunia blog. Siapa tahu nanti blog ini juga bisa jadi alasan orang lain balik nulis.

Penutup: Ini Baru Permulaan

Blog ini adalah tempat uji coba. Bisa jadi tempat berbagi, bisa jadi tempat belajar, bisa juga jadi ladang ngawur. Tapi yang jelas, aku pengin seriusin lagi, biar nggak sekadar niat doang. Rasanya sekarang semangat ngeblogku seperti cowok 20-an yang baru beli domain dan punya seribu ide dalam kepala.

Kalau kamu baca ini dan merasa relate, mungkin ini saatnya kita sama-sama bangkit. Dunia blog belum mati, kok. Cuma perlu semangat baru dan kadang—sedikit bantuan dari AI.

Hadi

Halo, saya Hadi. Terimakasih telah berkunjung ke blog ini. Jangan lupa tinggalkan jejak, agar saya dapat mengunjungimu balik.

Posting Komentar

Saya menghargai setiap komentar yang kamu berikan. Maka jangan pernah sungkan untuk meninggalkan komentarmu. Untuk kepentingan bisnis, silakan hubungi saya via email di wawantjara@gmail.com

Salam!

Lebih baru Lebih lama